﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا ١٧٤ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَاعْتَصَمُوْا بِهٖ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِيْ رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍۙ وَّيَهْدِيْهِمْ اِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۗ ١٧٥ ﴾
Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an). Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allâh akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. (QS. An-Nisa/4:174-175)
Makna Kata:
- بُرْهَانٌ : hujjah, argumentasi. Yang dimaksud dengan kata al-burhân dalam ayat ini adalah Nabi Muhammad ﷺ.
- نُوْرًا مُبِيْنًا: al-Qur’an al-karîm
- وَاعْتَصَمُوْا بِهٖ: berpegang teguhlah dengan al-Qur’an dan dengan semua syari’at yang dibawanya
- فِيْ رَحْمَةٍ مِّنْهُ: di surga
- صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۗ: jalan yang bisa menghantar mereka keharibaan Rabb mereka di akhirat
PENJELASAN AYAT
Ketika menjelaskan ayat pertama, Syaikh Abdulmuhsin bin Abbad al-Badr hafi zhahullâh mengatakan, “Dalam ayat ini terdapat pemberitahuan dari Allâh سبحانه وتعالى untuk para hamba-Nya bahwa mereka telah kedatangan dalil-dalil yang pasti kebenarannyadari Allâh سبحانه وتعالى yang menunjukkan rubûbiyah dan uluhiyah-Nya; kitab yang menunjukkan bahwa Dia-lah ilah yang haq yang semua jenis ibadah hanya boleh diperuntukkan kepadaNya. Dalam ayat tersebut terdapat pemberitahuan dari Allâh سبحانه وتعالى bahwa Dia telah menurunkan kepada para hamba-Nya cahaya yang terang yaitu al-Qur’an. Allâh سبحانه وتعالى menurunkannya kepada Rasul-Nya. Kitab itu berisi hidayah yang menunjukkan jalan yang lurus kepada umat manusia. Kitab itu berisi hal-hal yang bisa membimbing manusia agar terselamatkan dari kegelapan menuju cahaya… Allâh سبحانه وتعالى menamakan kitab yang diturunkannya itu sebagai cahaya karena kitab itu menerangi jalan yang bisa menghantarkan para hamba untuk meraih kebaikan dan keberuntungan. Diantara ayat-ayat yang Allâh سبحانه وتعالى sebutkan padanya bahwa al-Qur’an itu sebagai cahaya yaitu:
Firman Allâh l :
﴿ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالنُّوْرِ الَّذِيْٓ اَنْزَلْنَاۗ … ﴾
Maka berimanlah kamu kepada Allâh dan rasul-Nya dan kepada cahaya (al-Qur’an) yangtelah Kami turunkan (QS. At-Taghâbun/64:8)
Juga dalam firman-Nya:
﴿ وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗ ﴾
Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah al Kitab (al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. (QS. AsySyûrâ/42:52)
Juga dalam firman-Nya:
﴿ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓ ۙاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ ١٥٧ ﴾
Maka orang-orang yang beriman p kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orangorang yang beruntung (QS. AlA’râf/7:157)
Juga dalam firman-Nya:
﴿ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ ١٥ يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ١٦ ﴾
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allâh, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah, Allâh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allâh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (QS. Al-Maidah/5:15-16)
Inilah cahaya yang bisa menghilangkan kegelapan (yaitu) kekufuran, kesesatan dan kebodohan.1
Penyususn kitab Aisarut Tafâsîr mengatakan, “Orang yang beriman kepada Allâh سبحانه وتعالى sebagai Rabb dan Ilah serta beriman kepada Nabi-Nya Muhammad sebagai nabi dan rasul lalu mereka berpegang teguh dengan al-Qur’an; Mereka menghalalkan apa yang dihalalkan al-Qur’an dan mengharamkan apa yang dinyatakan haram; Mereka mengimani berita-berita yang dibawa al-Qur’an; Mereka konsisten dengan adab-adab yang diajarkan al-Qur’an, mereka itulah orang-orang yang dimasukkan kedalam rahmat dan karunia Allâh سبحانه وتعالى dengan diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Itulah keberuntungan yang sangat agung, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an bahwa orang yangdiselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke surga adalah orag yang beruntung. Adapun orang-orang yang kufur kepada Allâh n dan Nabi-Nya juga kitab-Nya, maka tempat kembali mereka sudah jelas juga balasan mereka sudah jelas tidak perlu disebutkan. Itulah kerugian yang nyata.”2
Semoga Allâh سبحانه وتعالى menjadikan kita semua termasuk orang-orang beruntung yang menjadikan cahaya al-Qur’an sebagai pedoman dalam menempuh kehidupan dunia yang penuh dengan berbagai jebakan dan fitnah
FAIDAH AYAT
- Dakwah Islam itu merupakan dakwah yangbersifat umum untuk semua umat manusia, tanpa membedakan warna kulit dan ras. Perhatikanlah ayat pertama yang kita bahas saat ini dan masih banyak lagi ayat-ayat senada.
- Al-Qur’an itu adalah cahaya karena dengannya orang bisa mendapatkan petunjuk menuju jalan keselamatan, kebahagiaan dan kesempurnaan.
- Untuk meraih kebahagiaan dan masuk surga, seseorang harus berimanan kepada Allâh سبحانه وتعالى , rasul-Nya, beriman dengan hari perjumpaan dengan-Nya, melakukan amal shalih yaitu berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Sunnah.
Footnote:
1 Lihat Kutub wa Rasâil beliau, 1/213- 214
2 Lihat Aisarut Tafâsîr, 1/583